Kompleksitas Bahasa Agama
Tedi Kholiludin
Ketika Martin Heidegger mengatakan bahwa language is the house of being, saat itu pula muncul satu hipotesis bagi kalangan umat beragama. Kualitas keberagamaan seseorang akan sangat ditentukan oleh nilai kualitas penafsiran terhadap bahasa agama itu sendiri. Sebab, disadari atau tidak, bahasa dan agama berjalan secara paralel serta simultan. Seseor
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini