Puisi (Tak) Terpendam
Seorang gadis dan sebuah notebook PC Compaq Presario B2800. Di tengah hiruk-pikuk Tornado Coffee, Kemang, Jakarta Selatan, Gratiagusti Chanaya Rompas asyik mencatat setiap atraksi pembacaan puisi yang dilakukan teman-temannya. Dia menjadi juri? Tidak juga. Anya--sapaan akrabnya--sedang berada di sebuah acara kopi darat komunitas maya BungaMatahari, yang mereka sebut kebun kata. Indah, bukan?
Indah, tentu. Pasalnya, komunitas ini sungguh berbeda de
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini