Lemper dan Cakwe yang jadi jagoan
Melihat jajanan pasar membuat hati Glenn Ardiansyah miris. Bagaimana tidak, orang semakin melupakan sajian kuliner kakek-nenek kita itu. Apalagi anakanak, yang lebih mengenal kue impor. "Kue cubit dibilang pai, kue talam dibilang puding," ujarnya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dua pekan lalu.
Glenn, 43 tahun, tidak ingin jajanan tradisional itu habis tertelan zaman. Penggemar celorot—kue dari tepung beras dan sagu berbentuk seperti trompet
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini