Balada Asep bin Empong
Guratan wajahnya keriput terbentuk oleh waktu yang telah menggilasnya, seiring dengan kaki yang pernah melangkah begitu keras. Asep bin Empong tak akan pernah melupakan apa yang ia lalui dalam hidupnya. Demi Merah-Putih yang tertanam di jiwanya, tempat kelahirannya, tempat bermain masa kecilnya, dan para penerus bangsa, ia relakan kaki dan tangannya berjuang untuk sebuah kebebasan dari belenggu penjajah. Tanpa pernah berharap namanya terukir inda
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini