Juru Sahur
Saenuddin, 40 tahun, adalah penyandang tunanetra sejak lahir. Meski cacat, saban hari di bulan puasa, ia mengingatkan warga untuk bangun sahur. Setelah santap sahur menjelang subuh, ia menenteng megafon, berteriak dari rumah ke rumah sekadar mengingatkan waktu sahur dan imsak serta berpesan agar warga waspada terhadap kebakaran dan pencurian.
Siang hari, Saenuddin berprofesi sebagai makelar jual-beli telepon seluler, rumah, dan barang apa pun ya
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini