Balada Mak Nah
Ia biasa disapa Mak Nah. Perempuan 72 tahun ini hidup sebatang kara di tengah belantara Ibu Kota. Sehari-hari ia memungut sampah, menelusuri jalanan sepanjang Matraman-Salemba, dari pagi hingga sore menjelang. Setelah sampah yang dikumpulkannya dibawa ke sebuah lapak, ia akan kembali ke gubuknya di bantaran kali di sekitar Kampung Pondok Jati, Jakarta Timur, ketika langit di ufuk barat merona jingga.
Memungut sampah merupakan cara Mak Nah bertahan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini