Banjir Kritik Rencana Tarif KRL Penumpang Berdasi
Sejumlah lembaga konsumen dan praktisi transportasi menilai rencana pemisahan tarif KRL berdasarkan keekonomian penumpang tak realistis dan sulit diterapkan. Kementerian Perhubungan masih mengkaji rencana tersebut.
JAKARTA – Sejumlah lembaga konsumen dan praktisi transportasi pesimistis terhadap rencana penerapan tarif KRL (kereta rel listrik) terpisah untuk golongan penumpang yang dianggap mampu secara ekonomi.
Anggota Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo, mengatakan pemisahan golongan tarif tak cocok diterapkan pada moda sepur urban yang penggunanya sangat bervariasi tersebut. “Sulit menemukan klasifikasi yang valid untuk
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini