Bertahan Saat Permintaan Tertekan
Volume ekspor sepatu berangsur turun hingga 50 persen sejak Juli 2022. Konflik dagang dan politik di sejumlah negara importir utama menjadi pemicunya.
JAKARTA – Para pelaku industri persepatuan mulai kewalahan meredam dampak anjloknya permintaan ekspor yang diperkirakan berlangsung hingga paruh pertama tahun depan. Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Firman Bakri, mengatakan permintaan produk garmen berorientasi ekspor ini berangsur turun hingga 50 persen sejak Juli 2022. Konflik dagang dan politik di sejumlah negara pengimpor sepatu utama menjadi pemicunya.
&ldq...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini