Heru menuturkan layanan VoD baru mulai berkembang pesat sejak dua tahun terakhir. Pandemi mempercepat proses perkembangannya lantaran banyak masyarakat membutuhkan hiburan di tengah pembatasan aktivitas. Pemain VoD yang beragam memberikan variasi pilihan tontonan untuk masyarakat dengan harga ekonomis.
Laporan Media Partners Asia yang berjudul “Southeast Asia Online Video Consumer Insights & Analytics: A Definitive Study" mencatat terjadi kenaikan waktu konsumsi siaran video dalam jaringan via telepon seluler di beragam platform VoD di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Rata-rata konsumsi mingguan pengguna konten tumbuh 60 persen antara 20 Januari dan 11 April 2020. Total konsumsi mingguan naik dari 36,4 miliar menit pada 20 Januari menjadi 58 miliar menit pada 11 April.
Faktor lain yang akan mendukung pertumbuhan VoD adalah tingginya pengguna Internet di Indonesia. Dia mencatat saat ini terdapat 136 juta pengguna Internet. Namun baru sekitar 3 juta di antaranya yang mengakses konten premium video on demand.
Selain itu, masih banyak ceruk pasar yang dapat digali di dalam negeri. Saat ini platform dengan konten asing, seperti film Hollywood hingga serial Asia, masih mendominasi pasar. Padahal konten lokal buatan Indonesia, menurut Heru, juga masih banyak peminatnya.
Portal data Statista melihat potensi VoD di Indonesia. Dalam laporannya pada Juli 2020, Statista memperkirakan pengguna layanan siaran video akan menyentuh angka 13 juta tahun ini. Jumlahnya diperkirakan terus meningkat hingga 25,9 juta pengguna pada 2025.
Pertumbuhan pendapatan bisnis VoD tahun ini diperkirakan mencapai US$ 275 juta atau melonjak 21,2 persen dibanding tahun lalu. Pada 2025, Statista memperkirakan pendapatan bisnis segmen ini menembus angka US$ 571 juta.
Ekonom dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal, mencatat pandemi membuka peluang bagi platform VoD untuk berkembang. Dia mencontohkan Disney+Hotstar yang memasuki pasar Indonesia di tengah pandemi. Selain itu, Indonesia dipilih sebagai destinasi pertama di Asia Tenggara. Menurut dia, ekspansi platform ini menunjukkan adanya potensi besar di dalam negeri.
Ke depan, ruang pertumbuhan VoD masih akan berkembang pesat seiring dengan rencana pemerintah mengembangkan dunia digital. Kapasitas jaringan telekomunikasi yang menjadi salah satu faktor penting untuk menikmati VoD tengah ditingkatkan hingga ke pelosok, antara lain melalui program Palapa Ring.
Perkembangan VoD ini, menurut dia, bahkan akan menggerus pasar TV kabel. "Mulai banyak orang ingin menonton konten yang bisa disesuaikan dengan pilihannya, bukan yang diatur oleh penyedia konten seperti di televisi," ujarnya.
VINDRY FLORENTIN