JAKARTA – Perombakan manajemen PT PLN (Persero) tak berhenti di tingkat direktur utama. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan posisi baru dalam struktur organisasi perusahaan setrum negara itu. "Ada wakil direktur utama," kata Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, di Jakarta, kemarin.
Arya menuturkan posisi baru itu penting untuk menguatkan peran direktur utama. Sebab, PLN memikul banyak tugas ke depan. Salah satu tugas Wakil Direktur Utama PLN adalah membantu pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai sumber listrik.
Arya tidak spesifik menyebutkan nama pejabat yang akan menjadi orang nomor dua di PLN itu. Namun sejumlah sumber Tempo di Kementerian BUMN mengatakan posisi itu akan diisi oleh Darmawan Prasodjo, yang sebelumnya bertugas sebagai Deputi I di Kantor Staf Kepresidenan hingga Oktober 2019.
Dua sumber mengungkapkan nama Darmawan bahkan sempat masuk bursa Direktur Utama PLN. Presiden Joko Widodo mempertimbangkan dia sebagai pengganti Sofyan Basyir, yang mengundurkan diri karena tersandung perkara dugaan suap proyek PLTU Riau-1 pada Mei lalu.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ditengarai sebagai salah satu pihak yang mengusulkan nama Darmawan. Namun Luhut tidak menjawab secara gamblang sinyalemen itu. "Mau saya mengusulkan, mau saya tidak mengusulkan, ngapain saya beri tahu kamu," ujar Luhut, kemarin.
Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, belum bisa dimintai konfirmasi mengenai hal ini. Meski begitu, Luhut menuturkan, Darmawan cocok bertugas sebagai Wakil Direktur Utama PLN. "Menurut saya, Pak Darmo (panggilan Darmawan) itu qualified," ujarnya.
Belakangan nama Darmawan redup karena kalah bersaing dengan Rudiantara. Kementerian BUMN menilai PLN butuh sosok pendobrak. Menteri BUMN Erick Thohir lalu mengusulkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu sebagai salah satu kandidat direktur utama. Adapun Darmawan akan menempati posisi wakil direktur utama.
Erick lalu mengajukan nama Rudiantara kepada Presiden, akhir November lalu. Dua nama lain yang diusulkan adalah pelaksana tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani serta Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan Rudiantara yang dipilih menjadi direktur utama. "Mudah-mudahan segera dilantik," ujarnya beberapa waktu lalu. Belakangan Luhut memastikan bahwa Presiden Jokowi telah menunjuk Rudiantara sebagai nakhoda baru di PLN.
Bukan cuma wakil direktur utama, Kementerian BUMN juga berencana menunjuk Direktur Keuangan PLN yang baru. Dua sumber tadi menyebutkan posisi ini akan diisi oleh Sinthya Roesly, yang kini menjabat Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Saat dimintai konfirmasi, Sinthya tidak membenarkan maupun membantah kabar tersebut. "Tunggu pengumumannya saja," ujar Sinthya.
Sama seperti Darmawan, nama Sinthya semula diproyeksikan sebagai Direktur Utama PLN. Namun Kementerian BUMN menilai sosok Sinthya lebih cocok untuk memelototi kinerja keuangan. Kebetulan ia juga pernah menjadi Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Kementerian Keuangan mendukung pencalonan Sinthya.
Sosok Sinthya dipilih karena tugas PLN berhubungan erat dengan pelayanan masyarakat, terutama subsidi. Itu sebabnya dibutuhkan figur yang punya rekam jejak di korporasi, tapi juga di pelayanan publik. Dua sumber tadi menyebutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani mendukung pencalonan Sinthya.
Sejumlah pejabat Kementerian BUMN membenarkan soal rencana perombakan direksi PLN. Rencana perombakan ini bahkan akan berlanjut hingga ke level komisaris. Saat dimintai konfirmasi soal ini, Erick Thohir menyatakan prosesnya masih berjalan. "Belum ada hitam-putihnya," ujar dia.
FAJAR PEBRIANTO | VINDRY FLORENTIN