JAKARTA - Bisnis angkutan barang alias kargo menjadi langkah baru PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) dalam menggenjot utilisasi atau pemanfaatan Bandar Udara Kertajati. Pamor lapangan terbang baru di Kabupaten Majalengka ini sedang dipertaruhkan lantaran sepi penumpang sejak peresmiannya pada pertengahan tahun lalu.
Direktur Utama PT BIJB, Muhamad Singgih, mengatakan penerbangan kargo itu akan beroperasi pada bulan depan. "Jadi Maret mulai untuk domestik, Mei internasional," ujarnya kepada Tempo, kemarin
Menurut dia, perseroan mengucurkan modal hingga Rp 30 miliar untuk pembangunan gudang barang. Pada tahap awal bisnis kargo, BIJB akan memakai gudang seluas 4.500 meter persegi yang sudah rampung. Singgih menuturkan kapasitas itu cukup untuk menampung lalu lintas kargo Bandara Kertajati hingga dua tahun. "Tapi luasan itu baru memenuhi minimum requirement, sifatnya mandatory," ucapnya.
Pengelola menggenjot promosi bandara yang berjarak sekitar 68 kilometer arah timur Kota Bandung tersebut. Hingga kini, jumlah penerbangan dan penumpang masih sedikit. Hingga akhir 2018, baru terdapat 11 rute yang dikembangkan bersama dua grup penerbangan nasional, yakni Garuda Indonesia dan Lion Group.
Pembangunan Bandara Kertajati dicetuskan Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan, pada 2014. Pengembangannya sempat diapresiasi karena dicetuskan pemerintah daerah sehingga tak begitu membebani keuangan negara. PT BIJB, badan usaha bentukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, membiayai sisi darat bandara dengan modal mencapai Rp 2,6 triliun.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BIJB, Arief Budiman, mengatakan tingkat keterisian penumpang di Kertajati sempat anjlok hingga 20 persen. Dia menduga hal itu dipicu masa low season, juga karena kenaikan harga tiket pesawat. Belum selesainya pembangunan jalan tol menuju bandara juga menjadi salah satu penyebab sepinya Kertajati.
Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis PT BIJB, Agus Sugeng, mengaku sudah bertemu dengan berbagai maskapai carter untuk menjajaki penerbangan kargo. Menurut dia, di sekitar bandara terdapat 1.600 perusahaan di kawasan industri Kawarang. "Pesanan kargo lebih besar karena sifatnya company, bukan per orang seperti bisnis komersial penumpang," tuturnya.
Untuk menggenjot bisnis kargo, BIJB menggandeng PT Angkasa Pura Kargo untuk pengoperasian kargo domestik. Adapun layanan rute asing, kata Sugeng, dikerjakan bersama PT Jasa Angkasa Semesta. "Soal volume belum bisa dipastikan. Tergantung kebutuhan para eksportir saja. Kargo kan tergantung pesanan," kata dia.
Perseroan, Sugeng melanjutkan, tengah mengembangkan kawasan khusus kargo di kompleks bandara. "Pemda akan menetapkan area kepabeanan. Kami targetkan area kargo bisa diperluas sampai 20 hektare," ujarnya.
General Manager PT Angkasa Pura (Persero) II di Bandara Kertajati, Ibut Astono, mengatakan pengelola masih terus berupaya menarik calon penumpang dari sekitar Majalengka. Apalagi Kertajati memiliki terminal seluas 96 ribu meter persegi untuk kapasitas 5-12 juta penumpang per tahun. Volumenya ditargetkan melonjak hingga 29,3 juta per tahun pada 2036.
"Selain melobi maskapai, kami juga tambah konektivitas," ucap Ibut. "Sudah ada lima operator bus yang membantu lalu lintas passenger, masing-masing dengan empat unit."
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan rencana pengalihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati dilakukan bertahap. "Sedang proses," tuturnya, kemarin. AHMAD FIKRI | CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS PAE DALE
Belum mencapai Target