Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, mengatakan sektor minyak dan gas bumi tidak bisa lagi diandalkan sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Harganya yang terus merosot berdampak pada kontribusi ke kas negara, yakni turun drastis dari Rp 198 triliun pada 2012 menjadi Rp 78 triliun pada 2015. "Selain harga yang turun, kontribusi sektor migas karena eksplorasi migas loyo," kata Rio pada acara Ngobrol @Tempo di Hotel Aryaduta, kemarin.
JAKARTA - Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, mengatakan sektor minyak dan gas bumi tidak bisa lagi diandalkan sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Harganya yang terus merosot berdampak pada kontribusi ke kas negara, yakni turun drastis dari Rp 198 triliun pada 2012 menjadi Rp 78 triliun pada 2015. "Selain harga yang turun, kontribusi sektor migas karena eksplorasi migas loyo," k
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.