Harga Elpiji Naik Rp 1.000, Pertamina Rugi Rp 5,3 Triliun
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menyatakan, setelah revisi kenaikan harga jual elpiji kemasan 12 kilogram, Pertamina harus menanggung kerugian sekitar US$ 51 miliar atau setara Rp 5,3 triliun pada 2014. Kerugian tersebut sebagai konsekuensi penjualan harga jual elpiji di bawah harga keekonomian sebesar Rp 10.800 per kilogram.
"Itu kerugian bila menggunakan hitungan kurs APBN sebesar 10.500 per dolar AS. Tapi, jika
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini