Pengusaha Furnitur Terancam Gagal Ekspor
JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI), Soenoto, mengatakan pengusaha kecil terancam gagal mengekspor produk furnitur karena mahalnya biaya pengurusan sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). "Satu kali urus bisa mencapai Rp 20-40 juta," ujar dia kemarin.
JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI), Soenoto, mengatakan pengusaha kecil terancam gagal mengekspor produk furnitur karena mahalnya biaya pengurusan sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). "Satu kali urus bisa mencapai Rp 20-40 juta," ujar dia kemarin.
Menurut Soenoto, adanya beberapa tahapan yang harus dilalui menyebabkan pengurusan SVLK menjadi mahal. Yang termahal adalah penyusunan analisis mengenai
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini