Divestasi Bank Mutiara Belum Mendesak
JAKARTA - Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menyarankan agar Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak terburu-buru menjual PT Bank Mutiara Tbk. Alasannya, belum ada urgensi bagi LPS untuk menjual bank senilai Rp 6,7 triliun itu sesuai dan harga penyelamatannya. "Situasi sekarang berbeda dengan saat krisis 1998-1999, di mana memang butuh menjual bank-bank rekap untuk memenuhi kebutuhan APBN," ujarnya kepada Tempo, akhir pekan lalu.
JAKARTA - Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menyarankan agar Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak terburu-buru menjual PT Bank Mutiara Tbk. Alasannya, belum ada urgensi bagi LPS untuk menjual bank senilai Rp 6,7 triliun itu sesuai dan harga penyelamatannya. "Situasi sekarang berbeda dengan saat krisis 1998-1999, di mana memang butuh menjual bank-bank rekap untuk memenuhi kebutuhan APBN," ujarnya kepada Tempo, akhir pekan lal
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini