JAKARTA -- Industri busana muslim Indonesia segera memperluas pasar ke Thailand. Keberhasilan menembus Negeri Gajah Putih bisa menjadi pintu masuk produk Indonesia ke Eropa dan Timur Tengah. "Thailand sangat kuat di Eropa, terutama Prancis," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Euis Saedah kemarin.
Islam agama terbesar kedua di Thailand, setelah Buddha. Jumlah muslim di negeri itu berkisar 5 juta jiwa dengan konsentrasi terbesar di Bangkok dan wilayah selatan Thailand. Meski pasarnya tidak gemuk, akses kedua kawasan itu menjadi incaran Indonesia.
Kedua negara sepakat menjajaki kerja sama terkait dengan minat Thailand terhadap busana muslim Indonesia. "Indonesia memiliki ciri khas, kaya akan mode, dan selalu mengikuti tren mode terkini," kata Euis. Kelebihan ini, "Menjadi citra busana muslim Indonesia yang dikagumi banyak negara, termasuk Thailand."
Kerja sama itu nanti diharapkan dapat memberi dukungan fasilitas agar produk industri kecil busana muslim Indonesia dapat dinikmati masyarakat Thailand. Fasilitas tersebut antara lain kemudahan ekspor, promosi, dan akses pemasaran ke pusat belanja di Thailand.
Sebagai tahap awal, Thailand berjanji menyediakan 26 gerai untuk pameran internasional di Bangkok pada 26 April tahun depan. Ini kesempatan bagi industri busana muslim memperluas pasar di Thailand dan ASEAN. "Sekaligus mendukung kampanye Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia pada 2020."
Thailand siap bekerja sama, terutama bahan baku dan promosi. Negeri itu pun bersedia menghubungkan ke akses pasar yang telah mereka miliki. "Indonesia bisa menggunakan sutra Thailand. Sebaliknya, Thailand bisa menggunakan batik," kata Perwakilan Departemen Ekspor dan Promosi Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia, Vilasinee Nonsrichai.
Menteri Perindustrian Muhammad Sulaiman Hidayat mengatakan, melalui kerja sama itu, pihak Indonesia dan Thailand bisa bersama-sama membangun industri busana muslim. "Dana bisa berasal dari kedua pihak, tapi tempatnya mesti di Indonesia untuk selanjutnya diekspor ke Thailand dan Eropa," ujarnya.
Pangsa pasar busana muslim di Eropa sangat besar. Di Inggris terdapat sekitar 1,5 juta penduduk muslim dengan perkiraan transaksi US$ 150 juta dalam setahun. Sedangkan total umat Islam di Eropa mencapai 16 juta orang dengan omzet perdagangan busana muslim US$ 2,5 miliar.
Berdasarkan catatan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), ekspor busana muslim Indonesia lebih banyak ke kawasan Timur Tengah, Turki, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Brunei. Indonesia sebenarnya tak hanya membidik negara muslim. "Negara nonmuslim juga memiliki komunitas muslim yang berpotensi menjadi pasar busana muslim," kata penasihat APPMI, Anne Rufaidah. l AGUNG SEDAYU