Baru Untung Setelah 2003
Jakarta - Inalum selalu merugi sejak beroperasi pada 1982 sampai 2002 karena rendahnya produksi aluminium. Kondisi ini akibat debit air Danau Toba turun sehingga pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan II kurang. Rata-rata produksi sejak 1982 sampai 2003 hanya 185 ribu ton per tahun dari kapasitas 225 ton.
Kerugian Inalum juga karena nilai tukar mata uang. Utang Inalum banyak yang memakai yen, yang nilainya terus menguat. Padaha
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini