Survei Kemudahan Berbisnis Dianggap Tidak Akurat
JAKARTA -- Menteri Perindustrian Fahmi Idris menilai survei International Finance Corporation yang mendudukkan Indonesia pada peringkat ke-129 untuk kemudahan berusaha bertentangan dengan kenyataan. "Survei itu paradoks dengan pertumbuhan investasi," kata dia kemarin.
Fahmi berpendapat survei tersebut hanya melihat perkembangan bisnis berdasarkan kebijakan fiskal dan moneter serta berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini