Kenaikan Harga Elpiji Tak Wajar
JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menilai kenaikan harga elpiji 9,5 persen per kilogram tidak wajar. Alasannya, sebagai komoditas tunggal, seharusnya pemerintah ikut menentukan harganya. "Bukan oleh mekanisme pasar," ujar pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi kepada Tempo kemarin.
Menurut dia, kenaikan harga elpiji akan memberatkan masyarakat pada saat kebutuhan semakin banyak. Pemerintah, kata Tulus, telah merayu masy
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini