Nilai Mata Uang Asia Akan Melemah
JAKARTA -- Morgan Stanley, lembaga keuangan internasional, memperkirakan nilai mata uang negara-negara Asia akan terus menurun kendati harga minyak dunia kembali turun menjadi US$ 100 per barel.
Menurut Chief Currency Economist Morgan Stanley London Stephen Jen, subsidi bahan bakar yang tidak stabil menyebabkan daya beli konsumen terbatas dan mendongkrak tingkat inflasi. Belanja impor bahan bakar juga telah membuat keseimbangan neraca pembayaran
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini