Jakarta -- Perangkat telepon seluler yang disebut-sebut asli Indonesia, My-G, diluncurkan kemarin di Plaza Ex, Jakarta. "Produk ini akan mendorong perkembangan industri telepon seluler dalam negeri," kata Direktur Utama My-G Mobile Agus Salim.
Tiga produk pertama My-G adalah My-G 638, My-G 660, dan My-G 889, yang rencananya akan diluncurkan akhir bulan ini. Dua produk My-G seri 638 dan 660 menawarkan fitur andalan, yaitu TV tuner, pemutar MP3 dan MP4, radio, serta video recorder. Adapun My-G 889 mengandalkan dual GSM, yang bisa dihidupkan secara bersamaan. Ketiga ponsel ini dibanderol dengan harga Rp 1,7-1,8 juta. Munawwaroh
Laporan Telepon Umum Ditagih
Jakarta -- Pemerintah meminta para operator telekomunikasi menyerahkan laporan perkembangan pembangunan telepon umum hingga akhir pekan ini. "Kami minta proposal mereka soal progres dan usulannya," kata Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar di kantornya di Jakarta kemarin.
Ia menjelaskan, operator wajib membangun telepon umum sebanyak 3 persen dari total pelanggan mereka. Tapi baru PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan PT Bakrie Telecom (Btel) yang paling bagus. Adapun proyek telepon umum PT Indosat Tbk. sangat lambat. "Baru 350 lokasi," ujarnya.Dian Yuliastuti
Operator 3G Siap Dievaluasi
Jakarta -- Tiga operator layanan 3G mengaku siap dievaluasi oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tentang lisensi layanan 3G. Mereka adalah PT Indosat Tbk., PT Hutchinson, dan PT Excelcomindo Pratama (XL). "Kami siap dievaluasi," kata juru bicara PT Indosat, Adita Irawati, kepada Tempo pekan lalu.
Sebelumnya, BRTI menyatakan akan mengevaluasi layanan jaringan 3G pada akhir Januari nanti terhadap lima operator 3G. Adita menyatakan perusahaannya sudah memenuhi ketentuan, seperti melunasi biaya up front dan menerapkan sebagian komponen lokal. Indosat sudah menjangkau 17 kota dengan jumlah pelanggan hingga kuartal ketiga tahun lalu 500 ribu. Sikap serupa disampaikan oleh Direktur Utama Hutchinson Sidharta Sidik dan XL. Dian Yuliastuti