HONG KONG -- Indeks saham bursa-bursa utama di kawasan regional bangkit dalam perdagangan kemarin di tengah spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) kembali akan memangkas bunga pekan ini. "The Fed sepertinya akan memotong bunga 25 basis point dan memberikan tanda stabilisasi ke pasar," kata Malcolm Wood dari Morgan Stanley Hong Kong. Pada 22 Januari lalu, The Fed memotong bunga secara drastis 75 basis point menjadi 3,5 persen.
Indeks Nikkei Jepang naik 2,9 persen ke level 13.478,86. Sehari sebelumnya Nikkei anjlok 3,97 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong juga naik tipis 1 persen. Indeks Shanghai Cina pulih 0,9 persen setelah Senin lalu ambruk lebih dari 7 persen. Bursa di Korea, Thailand, dan Filipina juga naik. Hanya indeks Australia turun 2,5 persen. AP
Rupiah Dekati 9.300
JAKARTA -- Spekulasi bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan kembali memangkas suku bunga mampu mendorong rupiah merangkak naik mendekati 9.300 per dolar Amerika.
Nilai tukar rupiah pada transaksi kemarin berhasil menguat 27 poin ditutup di posisi 9.318 per dolar dibanding sebelumnya 9.345 per dolar.
Treasury dari PT Bank Permata Tbk., Suryanto Chang, menjelaskan, pasar menilai saat ini bursa telah pulih dan data ekonomi Amerika yang masih memburuk memastikan The Fed akan kembali memotong suku bunganya hingga 50 basis point. Itu semua menjadi sentimen positif. "Rupiah kembali terapresiasi kemarin," ujarnya.
Suryanto memprediksi hari ini rupiah akan kembali ditransaksikan dalam kisaran 9.275-9.325 per dolar. VIVA
Saham Pertambangan Pacu Indeks
JAKARTA -- Menguatnya bursa utama regional kembali memicu kenaikan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia. Pada perdagangan kemarin indeks ditutup di level 2.607,843 atau menguat 25,794 poin (1,0 persen) dari posisi sebelumnya 2.582,049.
Krisna Dwi Setiawan, analis dari PT Valbury Asia Securities, mengatakan naiknya saham sektor pertambangan dan saham perbankan mengantisipasi penurunan suku bunga BI Rate bulan depan menjadi pendorong penguatan indeks kali ini. "Positifnya bursa utama regional juga turut mendorong kenaikan indeks kemarin," paparnya.
Hari ini Krisna memperkirakan indeks akan kembali bergerak dalam kisaran 2.630-2.575. VIVA