JAKARTA -- Pemerintah menunggu keputusan dari pemerintah Amerika Serikat terkait dengan sertifikat kesehatan kerja sama impor daging sapi. "Kami minta (sertifikat) itu dipenuhi karena terkait dengan prinsip kehalalan. Kalau mereka penuhi, kami setujui," ujar Direktur Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Tjeppy D. Soedjana kemarin.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan audit ke dua lokasi peternakan di Minneapolis, Minnesota, dan Omaha, Nebraska. "Mereka minta hasil audit disamakan untuk negara-negara bagian lain. Istilahnya satu untuk semua dan semua untuk satu (one for all, all for one). Jelas kami tolak," katanya.
Menurut Tjeppy, audit daging sapi yang akan diimpor hanya berlaku di negara bagian yang diperiksa. "Termasuk soal sertifikat kehalalan dari otoritas yang kita akui," ujarnya. Kapasitas rumah pemotongan hewan di kedua tempat tersebut mencapai 100 ribu ton daging sapi. "Soal impor kami atur lagi, selama ini kami impor sekitar 45-50 ribu ton daging per tahun."GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Industri Pengolah Dapat Insentif
JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan insentif untuk industri pengolahan bahan baku. Kebijakan itu nantinya akan berupa produk turunan dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Lutfi mengatakan kebijakan tersebut akan memuat berbagai bentuk insentif dan disinsentif bagi industri pengolah produk. "Mudah-mudahan ini dapat direspons oleh pengusaha," katanya kemarin.
Menurut dia, dorongan bagi industri penghasil barang setengah jadi sangat penting untuk mengatasi ketertinggalan dari negara lain. Lutfi menambahkan, jika kebijakan itu tak dilakukan, Indonesia akan tertinggal oleh negara lain.
Malaysia, kata dia, telah melarang ekspor minyak sawit mentahnya. Para pengusaha Malaysia kemudian melakukan investasi di Indonesia untuk bisa mengekspor bahan baku. "Sehingga saat ini Malaysia menguasai lebih dari sepertiga kebun sawit Indonesia. Dari luas kebun sawit sebesar 5,15 juta hektare, sebanyak 1,8 juta hektare milik pengusaha Malaysia," katanya.ARIYANI