Garmen Tak Bisa Andalkan Buruh Murah
Jumat, 15 Juni 2007

JAKARTA -- Industri garmen Indonesia tak bisa hanya mengandalkan biaya murah buruh. Garmen dituntut lebih responsif terhadap pasar dan meningkatkan produktivitas untuk menghadapi persaingan dengan Cina serta negara lain.
"Struktur biaya sudah berbeda dengan kondisi sepuluh tahun lalu. Saat ini biaya terbesar dari produksi garmen adalah bahan baku tekstil," ujar konsultan Senada, Andres Saldiaz Pozo, di Jakarta kemarin. Senada adalah program peningk
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini