Salah Kaprah Skema Tarif KRL
Tarif KRL berdasarkan penghasilan menunjukkan kekeliruan pemerintah dalam memahami esensi pelayanan publik. Bisa mendorong masyarakat beralih ke kendaraan pribadi.
RENCANA Kementerian Perhubungan membedakan tarif penumpang kereta rel listrik (KRL) komuter berdasarkan besaran penghasilan menunjukkan kekeliruan pemerintah dalam memahami esensi pelayanan publik. Gagasan membedakan tarif berdasarkan latar belakang atau status sosial ini justru bertolak belakang dengan prinsip kesetaraan dalam menyediakan transportasi publik yang bersih, andal, serta murah bagi semua golongan.
Pengenaan tarif yang berbeda
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini