maaf email atau password anda salah


Stop Kecelakaan Kereta

Anjloknya kereta api Malabar seharusnya menjadi kecelakaan terakhir yang dialami PT Kereta Api Indonesia. Kereta api rute Bandung-Malang itu terjun ke jurang akibat rel ambrol setelah tanah di bawahnya longsor. Lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat kecelakaan pada Jumat lalu itu.

Kecelakaan ini menunjukkan buruknya manajemen pengelolaan jalur rel kereta api dan fasilitas pendukungnya. Hal itu akhirnya berdampak pada pemeriksaan (inspeksi) atas infrastruktur dan kondisi lingkungan di sekitar fasilitas perkeretapian. Padahal PT KAI sebetulnya tahu persis jalur yang rawan. Dari total 386 kilometer jalur rel di Jawa Barat saja, 154 kilometer di antaranya rawan tanah longsor.

arsip tempo : 171406502821.

. tempo : 171406502821.

Anjloknya kereta api Malabar seharusnya menjadi kecelakaan terakhir yang dialami PT Kereta Api Indonesia. Kereta api rute Bandung-Malang itu terjun ke jurang akibat rel ambrol setelah tanah di bawahnya longsor. Lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat kecelakaan pada Jumat lalu itu.

Kecelakaan ini menunjukkan buruknya manajemen pengelolaan jalur rel kereta api dan fasilitas pendukungnya. Hal itu akhirnya berdampak pada pemeriksaan (in

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan