maaf email atau password anda salah


Rendahnya Rasio Pajak

Ketika berkampanye sebagai calon presiden pada 2004, Susilo Bambang Yudhoyono berjanji menaikkan rasio pajak atas produk domestik bruto. Ia akan mendongkrak rasio pajak, yang saat itu cuma sekitar 12 persen, menjadi 19 persen. Sampai dua periode memerintah, janji ini tak bisa dipenuhi.

Rasio pajak sekarang bahkan lebih rendah dibanding saat Yudhoyono mulai memerintah. Rasio pajak tahun ini hampir dapat dipastikan di bawah angka tahun lalu, yang sebesar 11,5 persen. Soalnya, penerimaan pajak tahun ini begitu seret. Hingga Desember ini, pendapatan pajak baru mencapai Rp 814,7 triliun atau 82 persen dari target. Tahun lalu, penerimaan pajak mencapai Rp 980 triliun dengan PDB saat itu sekitar Rp 8.500 triliun.

arsip tempo : 171405332495.

. tempo : 171405332495.

Ketika berkampanye sebagai calon presiden pada 2004, Susilo Bambang Yudhoyono berjanji menaikkan rasio pajak atas produk domestik bruto. Ia akan mendongkrak rasio pajak, yang saat itu cuma sekitar 12 persen, menjadi 19 persen. Sampai dua periode memerintah, janji ini tak bisa dipenuhi.

Rasio pajak sekarang bahkan lebih rendah dibanding saat Yudhoyono mulai memerintah. Rasio pajak tahun ini hampir dapat dipastikan di bawah angka tahun lalu, yang

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan