Gus Dur dan Pluralisme
Kita kehilangan seorang tokoh besar sekaligus langka, seorang guru bangsa yang mampu mempengaruhi perjalanan bangsa ini. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, mantan presiden ke-4 republik ini, kemarin telah pergi untuk selama-lamanya. Ia tak hanya berperan besar dalam mendorong demokratisasi di Indonesia, tapi juga tak kenal lelah mengembangkan nilai pluralisme.
Bagi sosok yang cukup lama memimpin Nahdlatul Ulama itu, Islam adalah agama yang inklusif
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini