Itu Politik Uang, Bukan Mahar
Sudah saatnya kita membuang eufemisme dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Kini ramai dipakai istilah "mahar" atau "uang tiket" untuk menyebut dana setoran calon buat partai. Sejumlah kandidat mengaku pernah dimintai atau menyetor miliaran rupiah sebagai prasyarat pencalonan mereka.
Mantan Menteri Kelautan Sarwono Kusumaatmadja mengaku batal dicalonkan karena tak bersedia menyetor dana "yang kagak ada judulnye". Pekan lalu, giliran Mayor Jenderal Purn
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini