Priayi di Balik Tembok
Pagar rumah itu menjulang tinggi, hampir merondokkan bangunan di baliknya. Pintu gerbangnya dari bahan kayu lawas yang selaras dengan tembok pagar setebal setengah meter yang sudah lumutan. Sepintas tidak beda dengan rumah-rumah lainnya di Kampung Laweyan, Solo, yang berpagar tembok tinggi, tebal, dan kuno.
Namun, begitu melewati pintu gerbang, kesan kusam hilang begitu menyaksikan sebuah bangunan megah dengan arsitektur Eropa dengan Jawa kuno.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini