Tiga Pasang Mata
KAMI pertama kali bertemu di suatu sore di suatu kedai. Aku dan Rasya. Seharusnya aku menemui pamanku, tapi justru bertemu dengan gadis ini, yang matanya cemerlang seperti kejora.
Aku mencium Rasya tidak lama setelah kami berjabatan tangan dan saling memperkenalkan nama. Aku menciumnya dengan segenap rasa, sampai-sampai saat bibir kami berhenti bertautan aku ingin menangis.
Paman datang tidak lama setelah itu. Ia mendapati kami sedang berdua,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini