Keluar
Yetti A.KA
NICELI keluar rumah pukul delapan pagi. Ia masih ingat bunyi mangkuk jatuh. Itu mangkuk kesayangannya. Mangkuk yang tidak boleh pecah. Tapi semua sudah terjadi. Pecahan-pecahan mangkuk itu bahkan masih berserakan di lantai saat ia meninggalkan rumah.
Dengan muram ia memandang jalan panjang sambil terus memikirkan apa yang akan dikatakan Norm jika tahu mangkuk itu sudah berakhir? Ia menapaki jalan; satu langkah, dua langkah, tiga langkah, empat langkah, lima langkah dan entah nanti sampai berapa saat akhirnya ia berbalik lagi. Bunyi mangkuk jatuh tidak juga pergi dari kepalanya. Bunyi yang mendekam dalam kepala dan muncul berulang-ulang.
Yetti A.KA
NICELI keluar rumah pukul delapan pagi. Ia masih ingat bunyi mangkuk jatuh. Itu mangkuk kesayangannya. Mangkuk yang tidak boleh pecah. Tapi semua sudah terjadi. Pecahan-pecahan mangkuk itu bahkan masih berserakan di lantai saat ia meninggalkan rumah.
Dengan muram ia memandang jalan panjang sambil terus memikirkan apa yang akan dikatakan Norm jika tahu mangkuk itu sudah berakhir? Ia menapaki jalan; satu langkah, dua langkah, tiga lan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini