Tok Mulkan dan Istrinya
Delvi Yandra
LELAKI itu berdiri di depan peti es krim. Ia tersenyum-senyum sambil mengisi sudut-sudut peti itu dengan bongkahan balok-balok es. Kemudian ia memandangi istrinya yang duduk agak jauh, dekat jendela di mana cahaya matahari menimpa dari langit-langit ruang, dari celah atap yang sedikit lubangnya.
Ia bersandar di sana. Tak ada yang tahu berapa lama ia di sana menjahit pakaian seragam sekolah anaknya. Seekor kecoa lewat di celah dinding kayu yang tampak keropos.
Delvi Yandra
LELAKI itu berdiri di depan peti es krim. Ia tersenyum-senyum sambil mengisi sudut-sudut peti itu dengan bongkahan balok-balok es. Kemudian ia memandangi istrinya yang duduk agak jauh, dekat jendela di mana cahaya matahari menimpa dari langit-langit ruang, dari celah atap yang sedikit lubangnya.
Ia bersandar di sana. Tak ada yang tahu berapa lama ia di sana menjahit pakaian seragam sekolah anaknya. Seekor kecoa lewat di celah dindi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini