Sepasang Pengendus Kematian
Triyanto Triwikromo
Sesaat sebelum peluru itu menembus lambungnya, sebelum para pembunuh menjerat lehernya dengan kawat, dan mayatnya diseret ke makam keramat, Ahmad telah mengapur seluruh dinding luar masjid dengan warna kafan. Serbaputih. Tanpa noda.
IA juga sudah membubuhkan kata dan angka Makkah, 570+1+urip+9-6+4x15:9 di bawah kaligrafi Allah. "Semua sudah rampung, Gusti, besok kami akan shalat id di sini," desis lelaki penunggu masjid itu sambil menatap bangau yang terbang rendah dan menghilang di gerumbul pohon bakau.
Triyanto Triwikromo
Sesaat sebelum peluru itu menembus lambungnya, sebelum para pembunuh menjerat lehernya dengan kawat, dan mayatnya diseret ke makam keramat, Ahmad telah mengapur seluruh dinding luar masjid dengan warna kafan. Serbaputih. Tanpa noda.
IA juga sudah membubuhkan kata dan angka Makkah, 570+1+urip+9-6+4x15:9 di bawah kaligrafi Allah. "Semua sudah rampung, Gusti, besok kami akan shalat id di sini," desis lelaki penunggu masjid itu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini