Si Janggut Mengutuk Setan dan Herucakra
A.S. Laksana
BERTAHUN-TAHUN lalu, dengan rasa sedih yang tak tersingkirkan dari paras mukanya, ia membawa boneka kucing ke rumah sakit jiwa. Itu boneka untuk Sasi Kirana. Mereka pernah tinggal bersama di satu kamar kontrakan di pinggiran Magelang dan bekerja di toko yang sama milik paman Sasi. Empat tahun mereka tinggal sekamar, tanpa kegaduhan, tanpa suara, hanya bertukar isyarat-keduanya bisu-tuli-dan Sasi demam pada hari Selasa pagi dan mati pada Jumat sore dan hidup lagi beberapa jam kemudian. Sejak peristiwa itu, perangai Sasi berubah: ia menjadi suka mencuri barang-barang di toko pamannya dan kencing sembarangan. Ayah dan ibu Sasi, setelah menerima laporan yang terdengar genting dari si paman, membawa gadis itu pulang dan mengirimkannya ke rumah sakit jiwa beberapa hari kemudian.
A.S. Laksana
BERTAHUN-TAHUN lalu, dengan rasa sedih yang tak tersingkirkan dari paras mukanya, ia membawa boneka kucing ke rumah sakit jiwa. Itu boneka untuk Sasi Kirana. Mereka pernah tinggal bersama di satu kamar kontrakan di pinggiran Magelang dan bekerja di toko yang sama milik paman Sasi. Empat tahun mereka tinggal sekamar, tanpa kegaduhan, tanpa suara, hanya bertukar isyarat-keduanya bisu-tuli-dan Sasi demam pada hari Selasa pagi dan mati
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini