Ibu Tiri
Mario Vargas Llosa
SAAT menyabuni tubuhnya, ia membelai sepasang buah dadanya yang kencang, puting-puting susunya yang tegak, dan pinggangnya yang masih langsing--tempat lekuk pinggulnya melebar, bagaikan dua sisi buah apel. Lalu ia mengelus kedua pahanya, bokongnya, sepasang ketiaknya yang bulu-bulunya telah dicukur, dan leher jenjangnya yang berhiaskan sebiji tailalat. "Andai aku tak pernah menjadi tua," doanya, seperti yang selalu dilakukannya se
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini