Dian
LAMPU-LAMPU penerang jalanan sudah menyala. Ramah menyambut hujan yang turun tiba-tiba. Mata Dian menatap lekat lampu yang terdekat. Sinarnya kuning berpendar oleh tirai hujan. Sebenarnya ia malas berpikir jika malam tiba, tapi berkat pemandangan itu ia mendongak juga mencari bulan.
Tidak ada. Entah awan, bangunan-bangunan, atau terang kota yang menghalanginya.
Di pinggir jalan Dian duduk menunggu bus yang akan membawanya pulang. Suar
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini