Interpelasi
Putu Setia
Sedang asyiknya saya berbincang dengan Romo Imam, tiba-tiba datang cucunya yang baru kelas V sekolah dasar. "Kakek, saya mau interpelasi, boleh berenang-enggak?" Romo cuma mengangguk, dan anak itu sudah berlari masuk ke kamar mengambil perlengkapan renang.
Tinggal saya yang terheran-heran. "Kok, bahasanya tinggi, Romo, interpelasi segala," tanya saya. "Dia lagi suka meniru kata-kata yang sering didengarnya di televisi," jawab Romo. "Kalau saya lagi ngobrol sama ibu dan anak-anak, cucu itu suka nyeletuk: interupsi, interupsi, boleh ngomong enggak? Setelah diizinkan, baru dia ngomong."
Putu Setia
Sedang asyiknya saya berbincang dengan Romo Imam, tiba-tiba datang cucunya yang baru kelas V sekolah dasar. "Kakek, saya mau interpelasi, boleh berenang-enggak?" Romo cuma mengangguk, dan anak itu sudah berlari masuk ke kamar mengambil perlengkapan renang.
Tinggal saya yang terheran-heran. "Kok, bahasanya tinggi, Romo, interpelasi segala," tanya saya. "Dia lagi suka meniru kata-kata yang sering didengarnya di televisi," jawab Romo. "Kalau s
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini