Sulit Percaya
Putu Setia
@mpujayaprema
Kepercayaan kita kepada sesama, antarmanusia, nyaris hilang di negeri ini. Jika dipersentasekan, angkanya begitu rendah. Pemimpin negeri ini sudah tak memberi teladan dalam memelihara tingkat kepercayaan itu. Semua janji dan perkataannya tak bisa dipegang. Yang korupsi justru yang meneriakkan ucapan antikorupsi. Yang melanggar hukum justru penegak hukum itu sendiri.
Di tengah kepercayaan yang hilang, para tokoh pun harus berbuih-buih meyakinkan masyarakat dengan kata yang muluk. Dulu, tatkala kita masih percaya omongan orang, tingkat kepercayaan itu tak harus dibulatkan seratus persen. Ada angka tersisa untuk ketidakmampuan manusia karena faktor yang sangat luar biasa. Angka untuk Tuhan, begitu kita menyebutnya. Misalnya, saya berjanji kepada anak saya, "Kalau kamu lulus SMA, akan Bapak belikan sepeda motor." Anak minta jaminan: "Bisa dipegang janjinya?" Saya jawab: "90 persen." Dan sang anak puas, karena yang 10 persen untuk segala kemungkinan yang tak kuasa dilakukan. Karena ada pepatah "Manusia merencanakan, Tuhan menentukan".
Putu Setia
@mpujayaprema
Kepercayaan kita kepada sesama, antarmanusia, nyaris hilang di negeri ini. Jika dipersentasekan, angkanya begitu rendah. Pemimpin negeri ini sudah tak memberi teladan dalam memelihara tingkat kepercayaan itu. Semua janji dan perkataannya tak bisa dipegang. Yang korupsi justru yang meneriakkan ucapan antikorupsi. Yang melanggar hukum justru penegak hukum itu sendiri.
Di tengah kepercayaan yang hilang, para tokoh pun harus
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini