maaf email atau password anda salah


Bangsa Tempe

“Seandainya kita dulu bangga menerima gelar bangsa tempe dari Bung Karno, keadaan kita tak akan sekonyol sekarang. Dulu, Bung Karno berkata: kami menggoyangkan langit dan menggelorakan samudra agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari dua setengah sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Seharusnya kita menangkap yang tersirat. Kita bukan bangsa tempe, tapi mestinya sanggup memproduksi sendiri. Tapi sekarang mengurus kedelai pun kita tak becus. Saudara-saudara, tempe sudah ada sejak zaman Majapahit, tapi ratusan tahun kemudian, ya hari ini, kita justru bodoh mengurusnya. Presiden kita seorang doktor ekonomi pertanian, ayo kita dorong untuk lansir gerakan memasyarakatkan kedelai, bukan meng-keledai-kan masyarakat.”

arsip tempo : 171402333155.

. tempo : 171402333155.

Toriq Hadad

“Seandainya kita dulu bangga menerima gelar bangsa tempe dari Bung Karno, keadaan kita tak akan sekonyol sekarang. Dulu, Bung Karno berkata: kami menggoyangkan langit dan menggelorakan samudra agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari dua setengah sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Seharusnya kita menangkap yang tersirat. Kita bukan bangsa tempe, tapi mestinya sanggup memproduksi sendiri.

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan