Sesat
Akhirnya Romo Imam tiba juga di tempat tinggal saya, sebuah desa sepi nan asri di lereng barat Gunung Batukaru, Bali. Empat jam lebih saya menunggu. "Ada kemacetan, Romo?" tanya saya.
"Lancar saja. Romo tidak lewat jalur selatan. Romo lewat Bedugul, lalu Singaraja, dan terus ke sini," katanya.
"Romo tersesat," kata saya sambil menyilakan duduk. "Jangan mudah menuduh orang sesat, itu tidak baik, dan itu bukan bahasa kaum agamawan," jawab Romo.
Sa
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini