Dolar
Toriq Hadad
GEPENG, sehari-hari makelar tanah, menelepon saya. Ia baru membaca koran pagi: rupiah menembus Rp 11 ribu per dolar Amerika.
"Mas, akhirnya aku iso ngguyu (bisa tertawa). Kemarin duitku amblas di bursa saham, sekarang dolar menguat. Sisa duit aku belikan dolar, ternyata sukses, Mas, harga dolar terus menanjak," katanya, sumringah.
Saya tersenyum kecut. Saya pun menyahut malas-malasan. "Waduh, Peng, itu memang berkah buat kamu, tapi bencana
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini