Suara Hati Para Ibu
JAKARTA - Ketika lima orang perempuan berkumpul, tak selalu menghasilkan gosip atau arisan. Justru sebuah produk filosofis yang tercipta dari perenungan akan kejadian di sekitarnya. Tentang sosok mereka sebagai perempuan, ibu, kekasih, dan istri.
Perenungan itu berupa puisi yang tumbuh dari kegelisahan akan status sosial, kelahiran anak yang sungsang, ungkapan untuk orang tua, atau bencana tsunami di Aceh lebih dari setahun yang lalu. Semuanya di
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini