Blitzkrieg Musik Dream Theater
Gemuruh suara penonton seketika meledak begitu lampu-lampu utama Singapore Indoor Stadium padam. Gedung olahraga berkubah gaya piramida yang berkapasitas 7.000-an kursi itu seolah bergetar. Dalam kepungan gelap, sebagian besar penonton beranjak dari kursi. Mereka yang di blok terdepan merapat ke dekat panggung tanpa ada yang bisa menahan. Tepuk tangan membahana. Isyarat tiga jari atau tinju mengepal teracung di segala penjuru. Suitan pun bersahut
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini