Kenyataan Fiksi Riantiarno
Semua mata terpaku ketika pria berkumis lebat itu secara perlahan dan mantap memukulkan kedua tangannya yang tergenggam. Wajahnya tampak memerah menahan perih dan luka yang teramat dalam. Raut muka itu seperti menggambarkan penderitaan sosok Ayah, yang tengah mengalami siksaan saat menjadi tawanan tentara di zaman nyawa antek-antek PKI teramat murah harganya.
Pertunjukan itu merupakan bagian dari peluncuran novel Cermin Bening karya N. Riantiarno
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini