Munir Tetap Hidup
Hariwi masih duduk di kelas II sekolah menengah pertama saat pertama kali mendengar nama Munir. Guru pelajaran kewarganegaraan di kelasnya secara sambil lalu menyebut nama Munir sebagai aktivis buruh yang tewas diracun. "Sejak itu, nama Munir nempel di kepala saya," kata Hariwi, yang kini berusia 22 tahun.
Tiga tahun lalu, nama Munir muncul kembali saat Hariwi melihat demonstrasi buruh secara besar-besaran. Kali ini, kesannya jauh lebih kuat. Ia
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini