Peni, Gending, dan Kupu-kupu
Janur kuning, yang sering menjadi penghias dan penanda digelarnya sebuah pernikahan, menjadi aksesori mencolok di panggung berlatar putih tersebut. Di sekelilingnya, seperangkat gamelan menemani janur itu. Saat gending mengalun, Peni Candra Rini pun meliukkan tubuhnya, menarikan bedaya, dan melantunkan tembang Bedaya Watu.
Karya itu merupakan gambaran pernikahan. Menurut Peni, untuk menjadikan alam dan bumi ini tetap lestari, maka harus "menikahi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini