Matah Ati: Mengungkap Kesetaraan Gender dalam Sejarah Jawa
Puluhan prajurit wanita terlihat begitu trengginas saat berperang melawan penjajah. Tangan mereka memegang busur panah untuk melawan pedang musuh. Namun, pada saat lain, para prajurit itu tetap menampakkan sifat asli putri Solo yang terkenal lemah lembut.
Adegan itu terbangun dalam latihan Sendratari Matah Ati di Aula Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Surakarta, Jawa Tengah, Kamis pekan lalu. Sendratari itu digarap oleh Atilah Soeryadjaya, salah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini