Jangan Buang Aku
Perempuan tua rapuh itu tertawa tiada henti. Di bawah pohon bunga tsubaki merah, ia bercengkerama dengan cucu kesayangannya, Hana. Mereka menari beradu kepala, lalu menyaru serupa burung yang tengah mencuri benih di pekarangan rumah.
Musim panas yang hangat. Tak biasanya bunga tsubaki, yang hanya mekar pada musim dingin, berkembang. Kemunculannya memiliki arti yang sangat menyedihkan bagi keluarga itu. Ya, perempuan rapuh ini harus dibuang di Gunu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini