Lumpur di Ujung Biennale
Perupa Bonyong Munni Ardhi terdiam menatap tumpukan lumpur basah di atas meja, tepat di depannya. Perlahan, dengan kedua tangannya, ia mengaduk lumpur dan kemudian melumurkan pada mukanya. Puluhan orang yang menyaksikan adegan itu mulai tak sabar. "Makan, makan," teriak mereka berulang-ulang.
Sedikit ragu, Bonyong pun mulai memasukkan lumpur basah itu ke mulutnya. Beberapa kali perupa senior anggota Kelompok Kepribadian Apa (Kelompok Pipa) itu menje
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini